Jumat, 24 Januari 2014

Membangkitkan mental cendet yang drop

Burung pentet atau cendet termasuk salah satu burung yang popular dan banyak dipelihara oleh kicaumania di Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Semula cendet hanya dijadikan hiburan di rumah, namun kini termasuk burung lomba yang sering juga menempati kelas utama. Sayangnya banyak keluhan dari cendet mania tentang  mental dan perilaku burung ini, terutama ketika sedang drop, sehingga tidak bisa nampil di lomba. Di rumah pun, burung sering jumpalitan alias salto, atau lebih sering di dasar sangkar.
Dalam kondisi normal, cendet sebenarnya memiliki mental yang bagus, bahkan fighter sejati. Di alam liar, dia dikenal sebagai burung predator mini. Belum diketahui secara pasti, apakaj cendet di alam liar juga gampang jatuh mental (drop)terutama ketika menghadapi burung sejenis yang ditakutinya.
Tetapi dalam pemeliharaan di dalam sangkar, kecenderungan cendet mengalami mental drop sangat tinggi. Hal ini biasanya lebih sering terjadi pada burung yang jarang dilatih, misalnya dalam latberan, atau ditrek dengan sesama cendet milik teman.
Jadi, ketika Anda memelihara cendet hanya sebagai burung rumahan saja, dan sama sekali tak pernah ditrek, dilatberkan, atau dilombakan, potensi mengalami jatuh mental lebih tinggi daripada burung yang terlatih diadu dengan burung sejenis.
Potensi ini akan muncul ketika muncul salah satu atau beberapa faktor pemicu. Faktor pemicu bisa berkaitan dengan masalah dalam perawatan, kandang dan aksesoris kandang, atau bisa juga mendengar kicauan cendet yang jauh lebih keras, lebih bagus, apalagi memiliki isian suara burung predator yang ditakutinya.
Melatih mental cendet
Cendet membutuhkan latihan mental akan makin fight. 
Banyak sekali penggemar cendet yang Curhat kepada Om Kicau, mengenai burungnya yang dulu stabil, kini berubah drastis menjadi seperti tertekan, gelisah, sering di dasar sangkar sambil jalan bolak-bali, dan makin sering terlihat melakukan gerakan salto.
Untuk menjaga agar mental cendet tetap stabil, apalagi waktu dilombakan, Anda perlu memberikan pelatihan dan perawatan khusus agar burung menjadi lebih tahan banting alias kuat mental. Bagaimana melatih mental burung cendet?
 METODE MEMBANGKITKAN MENTAL CENDET
Sebenarnya banyak sekali metode dalam melatih mental cendet, tetapi di sini hanya dijelaskan enam  metode yang sering diterapkan para pemain kawakan cendet. Keenam metode ini tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi saling terkait sehingga perlu dijalankan secara bersamaan.
Meski keenam metode ini sebenarnya diperuntukkan bagi cendet lomba, sebagian di antaranya juga dapat diaplikasikan untuk cendet rumahan.
1. Sering membawa burung jalan-jalan
Sering membawa burung jalan-jalan merupakan salah satu cara terbaik dalam melatih mental burung, karena burung akan menghadapi lingkungan dan suasana baru. Anda bisa membawa cendet, baik menggunakan mobil maupun sepeda motor, ke lapangan yang bagian pinggirnya ditumbuhi pepohonan. Silakan gantang burung di sana.
Membawa jalan-jalan juga bisa dilakukan dengan mempertemukan cendet Anda dengan burung sejenis. Dalam hal ini, Anda bisa janjian dengan teman-teman yang punya cendet, untuk berkumpul di suatu tempat, seperti di taman, sambil ngetrek burung-burung yang ada. Ini bisa dilakukan 1-2 kali dalam seminggu.
2. Jangan mengubah posisi tenggeran
Bagi burung petengger seperti cendet, tangkringan atau tenggeran merupakan tempat paling nyaman. Karena itu, posisi tenggeran diusahakan jangan diubah-ubah. Tenggeran yang nyaman merupakan salah satu faktor penting yang membuat burung bisa nagen, tidak sering loncat-loncat atau salto.
Bahkan, jika bahan dan diameter tenggeran dirasa sudah nyaman bagi cendet, diusahakan agar tak mengganti dengan tenggeran baru. Penggantian tenggeran dibolehkan jika burung memang tidak nyaman, misalnya jari-jari kaki burung tidak mencengkeram secara sempurna, tenggeran terlalu licin, dan sebagainya.
Karena itu, sejak awal pastikan tenggeran terbuat dari bahan yang memiliki tekstur kasar sehingga tidak licin. Ranting pohon asam merupakan bahan tenggeran yang bagus untuk cendet. Pastikan pula diameternya tepat dalam cengkeraman jari-jari burung.
3. Jangan mengubah posisi wadah pakan dan minum
Disarankan pula untuk tidak mengubah posisi wadah makan dan wadah air minum. Saat mengganti air minum atau mengisi pakan, pastikan kedua wadah diletakan di posisi semula. Apabila posisi wadah pakan dan wadah minum sering berubah-ubah, burung biasanya akan menjadi nakal dan tidak mau diam.
4. Memasukkan pakan hidup dalam sangkar
Cendet adalah burung yang memiliki paruh berkait,  mirip dengan paruh burung falcon. Bentuk paruh seperti ini sering digunakan untuk mengoyak daging mangsanya. Di alam liar, cendet memang sering memangsa katak besar, kadal, tikus, serta burung-burung berukuran kecil.
Pada pemeliharaan di dalam sangkar, cendet jarang sekali menjumpai pakan seperti ini. Nah, apabila mental cendet sedang drop, misalnya usai berlomba, bangkitkan kembali dengan melakukan terapi pakan hidup. Anda bisa memasukkan tikus putih, atau burung emprit, ke dalam sangkarnya. Lebih baik lagi jika terapi dilakukan dalam kandang umbaran.
Dengan terapi seperti ini, cendet akan terusik melihat pakan hidup. Nalurinya sebagai burung predator mini akan muncul dengan sendirinya. Lakukan hal ini setiap hari, sampai mental burung terlihat pulih kembali.

sumber : http://omkicau.com/




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar