Rabu, 29 Januari 2014

Agar walet cepat bikin sarang


Salah satu cara  agar gedung walet cepat terisi, yaitu dengan memodifikasi papan sirip. Caranya,  melapisi papan sirip dengan alumunium. Bukan lembaran alumunium licin yang bagian tengahnya digaris-garis, melainkan alumunium berlubang yang biasa dipakai untuk antena parabola. Secara mudah disebut  ram  parabola. Alumunium ini bisa dibeli di toko bangunan. Dengan melapis ( sebagian) papan sirip dengan alumunium ini, dalam waktu cepat walet akan membuat sarang.

 Di beberapa tempat, sekitar  tahun 2000 an  saya pernah eksperimen, antara lain di gedung walet Daniel Chandra di Samuda-Sampit-Kalimantan Tengah. Jika anda sempat ke sentra walet Samuda, lalu anda melihat bangunan besar 5 lantai dengan tiang baja, wajah depannya bercat kotak-kotak merah putih, itulah gedung beliau. Di belakang gedung tersebut terdapat sungai besar Mentaya untuk lalu lintas kapal ke Sampit. Jika sore hari saya suka mancing ikan di pinggiran sungai  sambil melihat walet mandi. Saya membikin desain gedung itu dan mengelola dari nol, hingga kini telah berisi ribuan sarang walet.

Alasan menggunakan alumunium parabola, agar walet mudah hinggap. Ini disebabkan terdapatnya lubang-lubang kecil di alumunium itu. Selain itu, sifat alumunium yang dingin membuat walet betah menempel. Pengunaan alumunium ini, untuk solusi papan sirip yang keras atau licin. Juga untuk membungkus balok cor. Tidak harus semua papan sirip dilapis alumunium, cukup sebagian saja. Saya memasang di sekitar twiter saja. Juga  di sudut papan sirip.

Dari pengamatan saya, walet memang lebih senang hinggap di alumunium tersebut. Ini disebabkan mudahnya walet menempel. Kaki walet yang kecil akan dengan enaknya mencengkeram lubang alumunium itu, bagai pemanjat tebing yang menemukan celah untuk pijakan kaki dan cengkeraman jari sehingga terasa ringan menopang tubuhnya. Tentu fasilitas ini sangat dibutuhkan oleh walet yang masih usia muda. Kondisi dingin alumunium menambah betah walet menempel berjam-jam di awal adaptasi. Maka tidak lama kemudian, akan terlihat goretan-goretan lembut tipis putih  liur walet  membikin fondasi  sarang sebagai tanda dimulainya pembangunan sarang.

Namun ada beberapa catatan penting yang perlu diketahui, bahwa  kondisi gedung tidak boleh kering. Jika kelembapan rendah, maka sarang walet yang menempel di alumunium itu tidak sempurna bentuknya, bahkan mudah terkelupas. Saat saya mengontrol gedung Daniel, sering mendapati sarang walet jatuh ke lantai, terutama di lantai 5, dimana kelembapan rendah  dan suhunya relatif agak lebih tinggi.

Selain beberapa keuntungan, ada juga problemnya, yaitu alumunium tersebut ternyata “kalah kuat” untuk melawan liur walet. Saya tidak tahu mengapa air liur walet bisa mengalahkan alumunium. Waktu saya angkat sarang, alumunium yang semula utuh, jadi berlubang. Lalu setelah  saya amati, ternyata potongan alumunium ada di dalam sarang. Besoknya saya mengganti dengan lembaran alumunium baru. Tidak lama kemudian walet membikin sarangnya kembali  di tempat semula.

Apakah penggunaan alumunium parabola itu untuk selamanya? Tentu tidak. Setelah populasi mulai berkembang, alumunium parabola tidak perlu dipasang lagi. Menurut saya, penggunaan alumunium itu sifatnya hanya sementara, yakni di awal proses pemancingan, yaitu di tahun pertama saja. Namun jika papan sirip licin, penggunaan alumium ini tentu sangat menguntungkan untuk seterusnya.   Bulan Agustus tahun  ini, saya diminta menangani gedung walet di Subang-Jawa Barat, yang populasinya mulai stagnan. Gedung walet ini sudah 9 tahun milik Bapak Gunawan, persis di samping station radio Venus. Kenapa populasinya stagnan? Salah satu sebabnya karena sebagian papan sirip menggunakan lapisan alumunium. Namun  alumunium yang dipakai licin yang bagian tengahnya di garis-garis. Walet sebenarnya suka di alumunium karena terasa dingin. Namun garis di alumunium itu tidak cukup dalam sehingga walet kesulitan menempel. Kaki walet tidak bisa mencengkeram. Jika anda pemanjat tebing, tentu akan mengindari dinding tebing yang licin dan bergeser mencari dinding yang  bercelah. Saya menyarankan kepada Pak Gunawan untuk mengganti  dengan ram parabola saja.  Awal bulan ini, saya mengontrol lagi ke Subang. Saya melihat  ada puluhan sarang baru mulai menempel di alumunium parabola. Wajah Pak Gunawan kini kembali bersinar. Populasi waletnya yang semula stagnan, kini bisa terbantu dengan solusi ram parabola. Kemarin pagi beliau SMS, “Haturnuhun pisan  pak Arief atas bantuannya…”  Saya balas : “ Muhun, sami-sami, ngiring bingah oge…”




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar