Rabu, 29 Januari 2014

CARA PERAWATAN BURUNG GELATIK YANG BENAR


Gould amadin adalah burung pemakan biji-bijian. Kebutuhan proteinnya lumayan tinggi. Karena itu pilih biji-bijian seperti jewawut, canary seed, milet putih, nigger seed. Komposisi pakan tiap penangkar berbeda. Misalnya Erwin memberikan campuran 25% jewawut, 25% canary seed, 25% millet putih, dan 10% nigger seed. Ia pun menambahkan 5% biji lobak, 5% biji sawi, 2,5% biji lamtorogung, dan 2,5% godem Peternak lain, Fajrah Hartawan memberi campuran 2 kg pakan jewawut, 2 kg milet putih, 1 kg canary seed, dan 100 g niger seed.

Tambahkan tangkringan dalam kandang
Seluruh bahan dicampur rata dan diberikan rutin. Sayuran hijau pun menyumbang nutrisi penting, seperti vitamin. Beragam sayuran bisa jadi pilihan seperti kangkung, selada, pucuk daun wortel, dan daun lobak.

Kebanyakan penangkar di Indonesia lebih memilih kangkung lantaran tahan hingga sepekan. Sayuran lain, contohnya selada hanya berumur 1 hari saja. Mereka cukup mencelupkan beberapa tangkai kangkung ke dalam botol yang telah diberi sedikit air.
Milet berwarna kecokelatan melengkapi pakan tambahan. Gantungkan malai milet itu di salah satu sisi kandang. Agar tak membawa penyakit, milet dan pakan biji-bijian lain dicuci bersih terlebih dahulu. Baru setelah itu dijemur di terik matahari, sambil sesekali dibolak-balik.

Tempatkan seluruh wadah berisi pakan dalam kandang. Perhatikan botol berisi kangkung.
Di beberapa negara, penangkar menambahkan buah dan sayuran nondaun pakan selingan. Di antaranya, apel, jeruk, jagung, brokoli, kentang, dan mentimun. Di luar pakan, penangkar memberi bahan mineral berupa grit, pasir laut, tumbukan kulit kerang, dan kulit telur.

Air perlu diganti setiap saat.
Bahan-bahan itu membantu burung mencerna bijibijian yang dimakan. Salah satu atau campuran seluruh bahan mineral itu dimasukkan dalam wadah silinder di dalam kandang. Tulang sotong berwarna putih digantungkan dalam kandang. Kandungan mineralnya baik untuk menjaga kesehatan.

Berbagai suplemen vitamin, B kompleks, C, dan D yang berguna ketika burung remaja pertama kali melewati masa rontok bulu. Frekuensi pemberiannya tergantung kebutuhan, umumnya 2 kali seminggu. Seluruh ragam pakan itu memang sebaiknya dihadirkan lengkap. Gould amadin dengan nalurinya akan menyantap atau memilih makanan sendiri.
Menyilangkan induk

Karantinakan selama 1 minggu
Sebelum menjodohkan, penangkar harus menentukan generasi warna gould amadin yang hendak dihasilkan. Sayangnya, kemungkinan warna bulu yang dimaui tak semudah perkiraan.
Artinya, warna piyik yang lahir belum tentu mirip kedua induk. Sebagai contoh, induk berpunggung biru tak menjamin bakal melahirkan piyik serupa. Itu lantaran peluang keragaman warna yang muncul demikian tinggi. Jadi jangan heran bi la piyik yang muncul dari telur malah kembali berwarna hijau.

Menurut pengalaman sejumlah peternak warna biru baru dihasilkan dari perkimpoian induk punggung hijau itu. Karena itu pengamatan dan pencatatan silsilah pasangan induk penting dilakukan penangkar.

Beberapa kunci penting perlu diketahui penangkar ialah burung jantan memiliki 2 kromosom ganda dan tunggal. Artinya gen yang diwarisi memiliki 2 kombinasi, sama dan berbeda. Sebaliknya betina hanya satu kromosom dan berfaktor tunggal. Sehingga ia mutlak mewarisi gen serupa. Warna kepala terbagi atas 3 warna asal, yaitu hitam, merah, dan kuning tua. Hitam adalah warna normal burung. Varietas dengan kepala merah bersifat dominan. Warna bulu kepala merah akan mendominasi ketika bertemu bulu kepala hitam yang resesif. Bulu kepala kuning memiliki susunan kromosom yang lebih rumit sehingga populasi terhitung amat langka.

Dominansi kepala merah ditemukan baik pada burung betina atupun jantan. Burung jantan kepala merah jantan dihasilkan dari kromosom tunggal atau ganda. Sedangkan untuk memperoleh betina kepala merah hanya dibutuhkan satu gen dari induk jantan saja. Jantan dengan kromosom tunggal kepala merah bisa memproduksi piyik betina berkepala merah dan hitam. Kepala kuning—sering tampak oranye—bersifat resesif. Tetapi ia membutuhkan kehadiran gen kepala merah. Burung dengan penampilan kepala kuning—dari 2 gen kepala kuning—yang secara genetis membawa sifat kepala hitam menghasilkan warna wajah piyik hitam. Ujung paruh pun ada kemungkinan berwarna kuning atau merah.

Warna dada terdiri atas putih, biru, ungu, dan lilac. Burung dada putih bersifat resesif. Ia merupakan mutasi dari warna ungu. Tak ada hubungan khusus antara dada putih dengan warna kepala. Artinya, dada putih bisa muncul pada 3 warna kepala burung; hitam, merah, dan kuning.
Dada warna lilac merupakan mutasi. Diduga warna lilac diwarisi dari burung dada putih. Sayangnya, pewarisan sifat dan hubungan antara kedua warna dada itu tak jelas. Ada pula anggapan dada lilac muncul lantaran mutasi dari dada ungu. Dada ungu memang tak bersifat dominant mutlak (100%). Selain itu, sulit membedakan penampilan burung jantan dada lilac dengan sang betina.

Salah satu ciri yang mungkin bisa membantu ialah munculnya warna kuning dibulu seputar perut. Warna bulu punggung gould amadin dibedakan atas biru, kuning, abu-abu, hijau, hijau tua, dan hijau muda. Punggung biru muncul dari mutasi warna lain dan bersifat resesif.

Ia menekan kehadiran punggung kuning dan warna lain. Punggung hijau merupakan warna asli gould amadin. Namun, punggung hijau bisa berubah menjadi biru, dan warna perut yang semula kuning jadi putih kusam. Bila kepalanya merah atau kuning, akan beralih warna salmon.

Normalnya, punggung hijau berubah menjadi kuning. Perubahan lain, lingkaran muka menjadi hitam dan secara genetis kepala hitam membawa sifat wajah abu-abu. Jantan yang membawa kromosom tunggal punggung kuning sangat jarang ada. Mereka tetap muncul dengan punggung hijau. Jantan dengan kromosom tunggal punggung kuning juga ada pada burung berdada putih. Jadi bisa saja jantan punggung hijau berdada putih menghasilkan punggung kuning, asalkan mengandung kromosom tunggal itu.

Untuk menghasilkan betina kuning tak serumit jantan. Ia hanya butuh 1 gen punggung kuning.

sumber : http://tipspetani.blogspot.com/




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar