Senin, 10 Februari 2014

Waktu untuk mengawinkan anjing



Perkawinan anjing dapat dilakukan saat anjing mencapai kematangan secara seksual. Hal ini biasanya terjadi sekitar 6-7 bulan. Namun dalam beberapa kasus bisa terjadi pada saat usia 4 bulan atau setelah usia 2 tahun. 


Anjing betina. 


Betina hanya dapat dikawinkan pada musim kawin. Sebaiknya  jangan mengawinkan anjing betina sebelum usia setahun, jika memungkinkan tunggu hingga usia 18 bulan sebelum kawin untuk pertama kalinya. Jika betina tidak mencapai kematangan seksual setelah 2 tahun, konsultasinya ke dokter hewan. Tanda betina siap kawin adalah mulai mengeluarkan leleran dari vaginanya walaupun pada beberapa kasus bisa terdapat loops kering, dimana tidak mengeluarkan darah sama sekali. Begitu  masa subur betina akan segera menarik perhatian jantan. Biasanya masa subur anjing pada betina terjadi 2 kali dalam setahun dan hanya terjadi sekitar 21 hari. Waktu yang tepat dan subur rata-rata pada hari ke-9 hingga hari ke-14, ini berarti hanya beberapa hari dalam setiap musimnya, biasanya biasanya ditandai leleran vagina bewarna kebeningan. Betina terakhir dikawinkan hingga usia 8 tahun, jika tetap ingin dilanjutkan konsultasikan terlebih dahulu, walau pada kasus-kasus tertentu ada betina dapat melahirkan dengan baik pada usia 10 tahun, tentu saja kondisinya harus benar-benar prima. 


Anjing jantan. 


Berbeda dengan betina, jantan selalu siap untuk dikawinkan kapan saja tentu saja ketika pejantan sudah mencapai masa suburnya. Anjing jantan dapat mencium hormone pheromones yang dihasilkan dari tubuh betina pada musim kawin dari jarak 5 km, jadi tidak mengherankan seekor betina dapat menarik sejumlah pejantan pada waktu masa suburnya. Biasanya ditandai dengan datangnya para pejantan di sekitar wilayah betina. Ada kemungkinan terjadi perkelahian antara pejantan-pejantan, juga dengan adanya gonggongan dan lolongan sepanjang hari.


Saat birahi, anjing akan bertingkah laku tidak seperti biasanya. Apa saja tingkah lakunya? Anda bisa cek beberapa diantaranya di bawah ini:


Anjing betina: 
                                                                                                                        

1.Sebelum  saat birahi tiba, anjing betina telah menarik perhatian anjing-anjing jantan.
2.Alat kelami betina akan menunjukkan tanda kemerahan dan pembengkakan vulva, keluarnya sekreta dari alat kelamin. Pada saat ini telah mau didekati anjing jantan tetapi tidak bersedia untuk kopulasi. Periode ini dikenal dengan periode proestrus yang lamanya dapat terjadi 7-9 hari . Kemudian  akan disusul dengan periode birahi yang sejati, anjing betina telah bersedia berkopulasi lamanya antara 5-12 hari.
3.Selama proestrus, vulva mengalami pembengkakan yang cukup besar dan terjadi peningkatan aliran darah.
4.Awal estrus dapat dilihat dengan jelas dari kesediaan betina menerima pejantan.  Pada saat ini aliran darah berkurang, demikian halnya dengan turgiditas (pembekakan) vulva berkurang.
5.Anjing betina memperlihatkan suatu posisi khas dengan punggung yang direntangkan dan ekor diangkat  ke satu arah saja. Anjing betina memperlihatkan posisi tersebut pada periode akhir proestrus.


Anjing jantan:
                                                

1.Kopulasi pada anjing juga sangat khas, setelah menaiki betina maka pejantan ini akan mengadakan gerakan-gerakan penetrasi dan saat itu pada pangkal penis membesar menyerupai balon (baculum) sehingga dapat menyumbat alat kelamin betina. Vulva betina juga mengadakan penjepitan-penjepitan sebagai  akibat dari spincter vulva yang kontraksi sehingga penis tidak dapat terlepas dari vulva. Pejantan kemudian berusaha melepaskan diri dan mengadakan gerakan ke samping, belakang dan turun dari tubuh betina. Pada periode berikut pejantan akan berusaha menaiki betina lagi sehingga dari gerakan tersebut mengakibatkan penis pejantan dapat lepas dari alat kelamin betina.
2.Anjing mempunyai tiga fraksi dalam proses ejakulasi, fraksi pertama ketika anjing pertama naik dan menggerak-gerakan ke depan dan belakang. Cairan ejakulasi yang dihasilkan sebanyak 1 ml yang terdiri dari cairan asesoris dan sedikit spermatozoa. Fraksi ke dua ketika pejantan mengadakan gerakan ke samping dan menghasilkan cairan ejakulasi sebanyak 1 ml yang terdiri sebagian besar sel spermatozoa. Fraksi ke tiga ketika pejantan mengadakan gerakan menaiki kembali betina dan menghasilkan cairan ejakulasi sebanyak 5 ml yang terdiri sebagian besar dari cairan asesoris (kelenjar prostate). Seluruh proses kopulasi memerlukan waktu antara 10-20 menit.



Perkawinan dapat terjadi dalam empat hari pertama dan akan menghasilkan konsepsi yang tinggi jika perkawinan dilakukan pada hari pertama dan ke tiga.  Pada anjing yang selama periode birahi tidak melakukan perkawinan dapat mengakibatkan kebuntingan semu (pseudo pregnant).  Gejala bunting semu antara lain korpus luteum berkembang, rahim bertambah besar, kelenjar ambing mengalami prolifersi tetapi perut tidak membesar seperti hewan bunting.


Artikel Terkait :




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar