Jumat, 21 Februari 2014

Mengawinkan landak


Pada saat anda merasa yakin akan mengembangbiakkan/mengawinkan landak anda yang sudah berumur dewasa.  berikut cara dan tahapan-tahapannya dalam mengawinkan landak mini:

> Mulai gabungkan betina dan jantan dewasa pada 1 kandang yang dalam kondisi bersih dan tanpa hal-hal yang berpotensi mengganggu proses perkawinan (kandang hanya berisi wadah pakan dan botol minum serta alas serbuk kayu, tanpa ada mainan dan hidding box).

> Proses perkawinan yang akan berlangsung diawali dengan siulan-siulan si jantan sambil berlari-lari mengelilingi betina. Proses ini sering terlihat nampak seperti perkelahian, karena si betina justru makin menegakkan duri-durinya sambil mendesis seperti marah, terkadang malah saling menggigit dan tak jarang salah satu diantaranya justru terluka. Jadi jangan harap anda akan melihat sebuah adegan yang romantis

> Setelah beberapa menit atau jam, rayuan gombal si jantan mulai membuahkan hasil. Si betina pun mulai merebahkan duri-durinya dan pasrah. Perkimpoian pun terjadi layaknya  binatang pada umumnya, namun jangan heran apabila landak jantan terus menggigit duri punggung si betina, hal ini digunakan sebagai bantuan pegangan supaya perkimpoian berlangsung sukses

> Dalam kisaran waktu 6-15 menit proses perkimpoian sukses dan terjadi proses regenerasi. Masa penggabungan jantan betina adalah berkisar 2-4minggu, hal ini diharapkan bisa terjadi beberapa kali proses perkimpoian untuk lebih meyakinkan terjadi regenerasi.  Setelah itu pindahkan si jantan ke kandang lain. Hal tersebut bertujuan untuk menyelamatkan bayi si betina ketika lahir (karena jantan cenderung langsung memakan bayi-bayi yang dilahirkan betinanya) .

> Dalam Kandang betina (pasca pemisahan jantan betina), mulai bersihkan serutan kayu yang sudah kotor, sehingga si induk juga merasa nyaman ketika berada dalam kandang yang bersih, berikan persiapan-persiapan kelahiran seperti hidding box, wadah pakan yang selalu terisi cukup, dan juga air pada botol minum. pada masa-masa ini si indukan membutuhkan tambahan nutrisi, sehingga akan makin baik bila diberikan ulat hongkong/jerman secara intens (1 hari – 2 hari sekali, dengan dosis 1 sendok makan untuk indukan 1 ekor), namun pakan primernya harus tetap tersedia juga.

> Setelah proses kehamilan 30-45 hari (pasca perkimpoian) lahirlah bayi-bayi landak mini (sering disebut hoglet) secara berurutan dari 1 hingga 8 ekor. Mula-mula masih merah, buta, dan tidak berduri. Akan tetapi, ajaibnya, dalam beberapa jam bahkan menit saja duri lunak mereka muncul dari dalam kulit. Setelah beberapa bulan, duri “percobaan” yang masih lunak itu tanggal untuk diganti dengan duri lain yang lebih betulan (inilah yang sering disebut dengan quilling).

> Induk landak akan memberikan ASIL (air susu ibu landak) secara eksklusif selama kurun waktu 1 bulan, begitu si bayi melek, berjalan, dan menggapai wadah pakan sang induk sambil kemudian mencoba mengunyah-ngunyahnya hingga keenakan..si ibu juga akan mulai proses penyapihan / cerai susu, walaupun ada ibu landak yg akan tetap menyusui selama si anak terus ada disamping si ibu.

> Setelah si anakan sudah mulai bisa disapih, maka pisahkan si anakan dari indukan (harus bisa dipastikan si anakan memang sudah bisa makan catfoodnya sendiri), letakkan anakan-anakan landak mini pada kandang baru yang sudah dibersihkan dan telah diberik pakan/minum secukupnya..awali dengan pemberian ulat hongkong/jerman secara rutin sebagai makanan tambahan disamping primer foodnya (1-2hari sekali).

> Indukan betina landak mini baru bisa dikawinkan lagi setelah menjalani masa istirahat (recovery) selama 3-4minggu setelah masa sapih (pisah dari anak). Apabila tenggang waktu sapih (pisah anak) dengan dikawinkannya kembali si ibu landak terlalu cepat, dikhawatirkan anakan selanjutnya akan memiliki kualitas yang tidak bagus, begitu pula dengan kesehatan si ibu landak mini.

> INGAT!!! jangan pernah mencoba menyapih anakan landak secara paksa dimana dia belum saatnya disapih hanya untuk kepentingan anda. Bayi yang disapih secara paksa dan terlalu dini, sering berakibat pada buruknya kwalitas landak anakan tersebut bahkan kematian. Rata-rata usia siap sapih berkisar 4-8minggu (tergantung kualitas ASIL), dan direkomendasikan siap berpindah tangan ketika berumur 6-8minggu atau lebih dan harus sudah mahir untuk memakan dan mengunyah primer food nya sendiri.



PINTO

Landak Pinto memiliki corak warna bercak putih pada durinya. Warna duri dari landak ini hampir sama dengan warna pada jenis Salt & Pepper, yaitu putih yang dibalut warna hitam. 





SILVER CHARCOAL

Ciri-cirinya hampir sama dengan jenis Charcoal sebelumnya, tapi yang membedakan adalah durinya berwarna putih dibalut dengan warna abu-abu terang. Memiliki mukanya berwarna hitam, kulit pundaknya abu-abu gelap, hampir hitam. Warna hidungnya hitam dan matanya juga berwarna hitam. 




Artikel Terkait :




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar