Jumat, 03 Januari 2014

Bagaimana Desain Kantor Pengaruhi Efektivitas Kerja

Kantor Facebook mungkin tampak semrawut tetapi asal bisa membuat karyawan lebih produktif, mengapa tidak? (Image credit: officesnapshots.com)
Jika Anda ingin membuat budaya kerja yang berorientasi kinerja yang tinggi, mulailah dengan mengamati lingkungan kantor Anda. Kondisi tempat kerja Anda memiliki arti lebih dari yang Anda sangka.
Menurut Diane Hoskins (co-CEO perusahaan arsitektur dan desain Gensler), terdapat hubungan erat antara desian kantor dan kinerja sebuah perusahaan. Ia menyimpulkan dari pengamatannya selama ini bahwa lingkungan fisik yang optimal bisa digunakan sebagai pondasi atas para staf yang efektif.
Dalam sebuah survei di tahun 2013 tentang tempat bekerja dengan jelas dinyatakan bahwa kekuatan pilihan dan otonomi untuk memunculkan kebahagiaan staf tetapi juga memberi motivasi dan kinerja yang lebih baik. Ditemukan bahwa perusahaan yang membolehkan stafnya untuk memutuskan kapan, di mana, dan bagaimana mereka bekerja bisa merasakan kepuasan yang lebih baik dalam pekerjaan, bekerja lebih efisien dan menganggap perusahaannya lebih inovatif daripada pesaing-pesaingnya yang tidak memberikan opsi serupa.
Sementara itu, survei yang dilakukan Hoskins memberikan temuan bahwa meskipun tempat kerja pekerja teknologi berpeluang lebih terbuka dengan desain yang sering dianggap sebagai sumber gangguan untuk produktivitas, para pekerja teknologi dalam survei Gensler melaporkan kemampuan berfokus yang lebih tinggi dari rata-rata.
Riset ini juga menemukan bahwa pekerja teknologi juga lebih bahagian dan lebih puas dalam pekerjaannya dan di tempat kerjana, daripada rata-rata.
Mengapa kepuasan ini bisa tercapai? Pilihan adalah pembeda utamanya: 41% responden staf teknologi melaporkan memiliki kebebasan menentukan kapan dan tempat mereka bekerja termasuk mobilitas di dalam dan luar kantor, dibandingkan hanya 32% dari rata-rata.
Kita bisa lihat Facebook, yang di kantor pusatnya staf diperbolehkan mengatur meja kerjanya sendiri menurut selera pribadi. Tim bisa menciptakan ruang kerja yang mendukung proyek dengan lebih baik, memindahkan meja sesuai keinginan. Facebook juga membebskan karyawan untuk mengelola kehidupan dan waktu pribadi mereka. Mungkin ini semua tidak berhubungan dengan pekerjaan secara langsung, tetapi kemampuan untuk menciptakan dan mengendalikan waktu kerja terbukti efektif membuat mereka lebih produktif dan puas.
Tidak semua perusahana bisa memberikan pilihan seperti Facebook pada karyawannya. Namun, semua perusahaan seharusnya mempertimbangkan dengan cermat apa yang bisa mereka lakukan untuk memberikan staf ruang dan alat yang dibutuhkan untuk mendukung dan menggenjot efsiensi kerja dan memuluskan pencapaian tujuan perusahaan. (hbr/ap
sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar