Rabu, 22 Januari 2014

Menangkar branjangan di sangkar gantung ala Padepokan Gamprit

Anda ingin menangkar burung branjangan? Secara umum bisa Anda lihat artikel tentangbranjangan di omkicau.com.  Tetapi bagaimana kalau tidak punya lahan yang cukup? Ya, spaceatau ruang untuk penangkaran biasanya menjadi kendala utama para penghobi burung yang berkeinginan untuk menangkar burung. Tetapi jangan khawatir. Berikut ini ada coretan dari majikan Padepokan Gamprit tentang menangkar branjangan di sangkar atau kandang gantung yang tentu saja irit tempat.
Siapa majikan Padepokan Gamprit? Hehehe, ya tentu saja H Ari Suprawadi S Kom yang di pergaulan dunia burung sering saya sapa Wak Haji atau OmArkum. Wak Haji ini juga yang menulis tentang Tips percepat penjodohan murai batu ala Wak Haji Padepokan Gamprit (tengok ya artikelnya jika belum pernah baca).
Ketika saya telepun sehabis beliaunya SMS saya memberitahu sudah mengirim email berisi artikel penangkaran, Om Arkum mengatakan, “Sori ya untuk yang penangkaran branjangan hanya berupa coretan, begitu juga gambarnya. Tetapi itu adalah garis besar yang biasanya saya sampaikan kepada teman yang ingin menangkar branjangan dengan sangkar gantung. Dan berhasil.”
Tidak ada basa-basi, saya langsung berkata, ” Siaaap. Terima kasih Wak Haji.” Saat itu saya sedang nyetir kendaraan bersama isteri dalam perjalanan pulang ke Solo dari Magelang. Sesampai rumah, saya mendapati dua artikel penangkaran di inbox email. Satu tentang penangkaran branjangan ini, satunya adalah artikel tentang  “Cara menjodohkan anis merah untuk penangkaran“.
Untuk artikel yang kedua, insya Allah akan saya turunkan besuk pagi. Sekarang ikuti saja garis besar penangkaran branjangan di sangkar gantung yang ditulis Om Arkum ini ya. Dimulai dari sket gambar ini:

Menangkar branjangan di kandang gantung - skema Om Arkum.
Keterangan dan hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Kuatkan dasar kandang agar tidak copot/ rusak.
  2. Tambahkan bahan pasir di dasar kandang.
  3. Cari batok kelapa ukuran agak kecil yang sering dipakai untuk tempat pakan ayam.
  4. Letakkan batok kelapa di salah satu sudut kandang dan ganjal dengan beberapa batu apung.
  5. Tutup batu-batu apung tadi dengan  pasir sehingga permukaan tempat sarang hampir rata dengan pasir.
  6. Untuk batu apung boleh sedikit nongol yang bisa dimanfaatkan untuk branjangan bertenggert.
Catatan :
  1. Untuk penjodohan dilakukan seperti penjodohan burung lainnya.
  2. Akan lebih besar keberhasilannya bila branjangtan  yang dijodohkan adalah branjangan yang jinak dan betinanya pernah bertelur.
UPDATE-AN (Tambahan dari Wak Haji seperti ditulis di kicaumania.or.id)
1. Untuk kandang tidak harus selalu kandang bulat, bisa juga pakai kandang kotak, dan untuk kandang kotak malah bisa dengan ukuran yang lebih besar seperti yang dipergunakan unhtuk kacer atau CR. Tapi lebih baik cari yang jerujinya agak rapat dan halus
2. Potensi kegagalan yang sering terjadi biasanya telur tidak menetas bisa jadi karena pecah akibat goncangan dan kondisi sarang yang terlalu dingin karena pasir.
3. Untuk bahan sarang, bisa full pasir atau dapat di tambahkan sabut kelapa yang dipotong pendek2.
4. Batok kelapa bisa diganti dengan bahan rotan yang juga banyak di pasaran.
5. Bila sudah ada yg menetas akan lebih bagus dibantuk untuk disuapi anakannya, karena banyak yang gagal bila di oloh sendiri oleh indukan.
 sumber : http://omkicau.com/




Artikel Terkait:



0 komentar:

Posting Komentar